Posted by : Unknown Sunday 23 December 2012

Komunitas Permainan Tradisional Anak Bawang berkomitmen untuk kembali memunculkan permainan tradisional sebagai salah satu pembentukan karakter anak. Ketua Komunitas Permainan Tradisional Anak Bawang, Hidayat Burhanuddin mengatakan berdirinya komunitas ini untuk mengabdikan seorang diri mahasiswa, kepada bangsa Indonesia. 

“Kami memiliki cita – cita dan keinginan untuk kembali memunculkan permainan tradisional anak bagaimanapun caranya,” ujarnya saat ditemui Joglosemar di kampus UNS, Kamis (20/12).

Tak tanggung–tanggung, upaya yang dilakukan untuk memunculkan kembali terus dilakukan komunitas ini. Seperti mengadakan kegiatan workshop, sosialisasi dan juga mengadakan kegiatan rutin setiap hari Minggu di Kawasan Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi Solo. 

Tak hanya itu saja, komunitas yang terbentuk pada 10 November 2012 ini juga aktif mengampanyekan permainan anak lewat jejaring sosial, salah satunya Facebook. Tercatat ada ratusan orang yang sudah bergabung dalam akun mereka Komunitas Permainan Tradisional .

“Meskipun usia komunitas ini belum seberapa, tetapi kami memiliki semangat dan keinginan bersama teman–teman untuk  sebisa mungkin permainan tradisional anak harus ada kembali. Ke depan, kami akan mendatangi sekolah–sekolah dan mengajak baik siswa, guru untuk mau mengenal dan memainkan permainan tradisional ini,” harap dia.

Dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan di CFD, dia dan anggota komunitasnya mempersiapkan permainan tradisional untuk dimainkan.Ke depan, komunitas ini akan mengadakan kegiatan olimpiade permainan tradisional anak tingkat Jawa Tengah. Pasalnya, di beberapa kota lain sudah mengadakan kegiatan seperti ini. (Joglosemar)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Kicau Anak Bawang

Powered by Blogger.

Tulisan populer

Tamu Anak Bawang

Copyright © Komunitas Anak Bawang| Desain: Alie Poedjakusuma