Posted by : Unknown
Monday, 25 November 2013
Diskusi “PERMAINAN UNTUK ANAK”
-oleh Suprapto-
Kegiatan anak, yang dalam tulisan ini berusia 0-12 tahun, akan lebih banyak diisi dengan bermain dan tidur.
Mereka belajar dengan bermain dan bermain pun juga belajar. Hari hari yang
menyenangkan untuk bermain. Anak-anak mulai bermain dari mereka bangun, di kamar
mandi pun mereka bermain.
Main kapal-kapalan
dengan gayung, sampaiberenang renang di dalam bak. Setelah itu, sarapan pun juga bermain-main, main pesawat-pesawatan saat hendak
memasukkan makanan ke dalam mulut. Ayo buka mulutnya, pesawatnya mau mendarat. Berangkat
ke sekolah
juga bermain main. Saat di kelas pun anak juga bermain, dengan
menggunakan kertas hingga sepak bola. Saat istirahat lebih lagi, anak bisa melakukan
banyak permainan. Mulai dari kejar-kejaran, lompat tali, petak umpet, engklek dan banyak
lagi. Hingga akhirnya, mereka pulang dan kembali melanjutkan waktu di
rumah dengan bermain.
Hanya saat tidur saja mereka akan berhenti untuk bermain. Tapi mungkin saja
dalam mimpi anak pun bermain.
Ironisnya, waktu bermain itu terkadang sangat
mengganggu bagi sebagian orang tua (bukan orang yang berusia lanjut ya). Anak yang bermain
dianggap menyebabkan kebisingan (padahal saat bising inilah anak berinteraksi).
Orang tua menganggap anak yang berlari-lari saat bermain dianggap membahayakan
diri, padahal
anak sedang belajar menguatkan tulang dan ototnya dan melampiaskan tekatnya
saat berlari dan mengejar temannya. Mungkin memang itu mengganggu tapi anak harus
memainkan perannya, anak juga punya peran di situ. Sama seperti orang tua
yang juga sedang menghadapi kehidupannya. (orang tua pasti masih menyanggah pernyataan di atas dengan “boleh kok anak bermain, tapi mbok jangan lari lari, jangan berisik, itu ada permainan
yang tidak bising”. Kemudian orang tua mulai membelikan permainan modern (semoga persepsi saya dan anda
sama sehingga dengan contoh di atas dapat dipahami) seperti Play Station, Game boy, dan lain-lain).
Anak pun menuruti orang tua karena pada intinya, mereka hanya ingin bermain. Tidak peduli modern
atau yang lama, apa pun mereka akan mainkan. Pengaruh dari orang tua yang mereka
anggap adalah baik merupakan pendorong utama bagi anak untuk memainkan permainan modern. Ditambah
lagi, keingintahuan
anak
yang tinggi terhadap
hal-hal yang baru (pernyataan ini hanya pengamatan penulis saja) akan semakin
mendorong anak untuk lebih memainkan permainan modern. Pertanyaan yang perlu dijawab dan tidak perlu dengan jawaban ilmiah adalah,
“APAKAH PERMAINAN MODERN ITU MEMBERIKAN PENGARUH YANG LEBIH BAIK ATAU LEBIH BURUK PADA PROSES BELAJAR ANAK DIBANDINGKAN PERMAINAN YANG LAIN?”