- Back to Home »
- filosofi permainan tradisional , lurahan , malingan , Permainan , permainan anak , permainan tradisional , permainan tradisional jawa tengah »
- Malingan / Lurahan / Lidi-lidian
Posted by : Unknown
Saturday, 3 September 2016
![]() |
malingan atau lurahan |
Pada
dasarnya permainan lurah-lurahan ini merupakan simbol kehidupan bermasyarakat
di desa. Terdapat seorang pemimpin dan banyak rakyat yang disimbolkan dengan
lidi pelepah daun kelapa. Seorang kepala desa (lurah) biasanya memiliki
kekuasaan yang besar, sedangkan rakyat (masyarakat) digambarkan sama. Lurah
bisa memerintah/menolong rakyatnya yang mengalami kesulitan dengan mudah. Akan
tetapi, sesama rakyat biasanya sukar atau memiliki keterbatasan kemampuan dalam
membantu sesamanya. Lurah juga memiliki fasilitas yang memadai untuk membantu
warganya yang sedang mengalami kesulitan.
Permainan
tradisional ini termasuk salah satu dolanan yang memakai alat, yaitu lidi
karena mudah diperoleh atau dalam istilah bahasa Jawa disebut biting. Selain
itu, juga menggunakan kapur atau sejenisnya untuk menggaris kotak sebagai
pembatas permainan. Biasanya yang bermain ini adalah kelompok anak-anak sekolah
dasar usia 7-12 tahun, baik laki-laki, perempuan, atau campuran. Jenis
permainan ini tidak banyak menguras tenaga, hanya membutuhkan ketekunan dan
kesabaran. Sehingga permainan ini bersifat santai untuk menghilangkan rasa
lelah. Waktu yang sering dipakai untuk bermain lurah-lurahan adalah waktu
senggang, bisa pagi, siang, atau sore hari. Namun biasanya permainan ini
dilakukan pada siang hari, karena diperlukan cahaya yang terang. Seperti
dolanan lain yang tidak banyak membutuhkan tempat yang luas, permainan
―lurah-lurahan juga hanya membutuhkan tempat terbatas, minimal 1 meter persegi.
Cara
Bermain
- Permainan dimulai dengan menyebarkan kumpulan lidi ke tanah/lantai. Usahakan lidi menyebar dengan teratur, sehingga lidi mudah diambil. Lidi yang melewati garis pembatas/sebagian besar bagian lidi melewati garis pembatas, maka lidi itu juga dinyatakan keluar.
- Pemain mengambil lidi satu persatu, lidi yang lain tidak boleh ada yang bergerak. Apabila lidi yang lain bergerak karena tersentuh lidi itu, maka permainan selesai dan pemain yang lain mengatakan “Mil”, itu tandanya permainan berhenti dan ganti giliran pemain yang lain.
- Setiap lidi yang berhasil diambil diberi nilai 5, dan lidi lurah (yang paling panjang) diberi nilai 15. Lurah dapat menolong lidi yang lain dengan mencongkel dengan kepala lurah.
- Permainan dilanjutkan terus menerus hingga ada salah satu pemain yang mendapatkan nilai batas. Biasanya batas nilai antara 200-500 poin. Pemain yang telah melampaui nilai dinamakan “mendhem 1, 2, dst.”
How cute it is to look at the beautiful bare feet of this boy in the photo
ReplyDelete