Posted by : Unknown Friday 26 July 2013

Generasi 2000-an akan menceritakan tentang kedigitalannya.
Generasi 1990-an akan meceritakan tentang dunia kanak-kanaknya yang penuh dengan artis-artis cilik di layar kaca.
Generasi 1980-an akan menceritakan tentang acara-acara yang hanya ada di TVRI.

Tiap generasi mempunyai  kisah berbeda.  Tapi, tidak bisakah kita mempunyai kenangan yang sama tentang meriah dan bahagianya masa kecil itu? Ingatan tentang bermain bersama kawan, tentang menjadi kreatif dengan keterbatasan yang dimiliki, tentang permainan yang meng-Indonesia?

“Kedewasaan seseorang: setelah menemukan kembali keseriusaan yang pernah dimilikinya saat masih kanak-kanak, saat sedang bermain.”
Friedrich Nietzsche, Beyond Good and Evil
Permainan ternyata bukan sesuatu yang main-main. Jika memang benar apa yang dikatakan Nietzche, maka permainan yang pernah dilakukan di masa kecil itu akan membentuk kedewasaan seseorang di kemudian hari. Pertanyaannya, samakah kedewasaan yang terbentuk dari generasi permainan tradisional dan game online? 

Lantas, manakah yang akan kita berikan pada tunas-tunas muda negeri ini? Bombardir kebarat-baratan yang tiada henti ataukah kembali meng-Indonesia? Tidak semua yang berasal dari Barat adalah benar dan tidak semua yang berasal dari Indonesia adalah kampungan. Menjadi orang Indonesia yang tinggal di Indonesia tetapi tidak tahu Indonesia.

Seorang anak bertanya pada ayahnya, "Ayah, apa itu  Indonesia?"


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Kicau Anak Bawang

Powered by Blogger.

Tulisan populer

Tamu Anak Bawang

Copyright © Komunitas Anak Bawang| Desain: Alie Poedjakusuma