Posted by : Unknown Friday 23 August 2013

TRIK... | @aliepodja
Sewaktu kecil, saya tidak bermain sunda-manda (engklek). Sesekali bermain layangan, gobag sodor (yang konon di eropa sana bernama go-back-to-door), atau damdam-an.
Meski waktu bermain lebih banyak curi-curi karena seringkali harus tidur siang, kadang saya melompat keluar menyelinap dari jendela. Semua demi bermain bersama teman-teman.
Permainan-permainan tradisional yang dulu saya kenal, kini mungkin makin terlupakan; berganti playstation dan bermacam permainan digital lain.
Lihat foto ceritanya di SINI
Komunitas Anak Bawang, yang hampir selalu menggelar lapak tak jauh dari Loji Gandrung saat berlangsung hari bebas kendaraan bermotor (caf free day) di Jl Slamet Riyadi, kota Solo mungkin bisa menjadi oase bagi permainan tradisional.
Biarlah anak-anak kecil yang lalu-lalang di jalanan setiap minggu pagi melihat, penasaran, mencoba, dan bisa mengenangnya kelak dalam memori masa kecilnya. Sedikit banyak, seperti saya juga miliki. “Aku bermain, maka aku senang,” seru penggiat Komunitas Anak Bawang. @aliepodja

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Kicau Anak Bawang

Powered by Blogger.

Tulisan populer

Tamu Anak Bawang

Copyright © Komunitas Anak Bawang| Desain: Alie Poedjakusuma